Jodoh Pasti Bertemu Menurut Islam, Hikmah Kisah Cinta Nabi Yusuf Alaihisalam!

JODOH PASTI BERTEMU – Istilah ini mungkin tidak asing lagi di telinga kita semua. Karena ada banyak yang sering membahasnya terlebih pada pemuda pemudi usia siap nikah. Apabila kita menengok di luar sana, sangat banyak orang yang saling mencintai dan telah lama menjalin suatu hubungan khusus (read: pacaran), pada akhirnya harus gagal dan berpisah. Padahal sebelumnya telah berikrar janji setia, saling percaya untuk membangun sebuah komitmen. Bahkan orang tua pun telah saling dikenalkan.

Akan tetapi, dilain sisi juga terdapat banyak pasangan yang pada awalnya tidak saling mengenal satu sama lain, kemudian Allah satukan merekan dalam sebuah ikatan suci yakni pernikahan. Yaa, itulah yang dinamakan mereka berjodoh.

Jodoh tidak akan pergi kemana, kalaupun memang bukan jodohnya apapun dan bagaimanapun kita mengusahakannya Allah pasti mempunyai cara yang lebih indah untuk tidak mempersatukannya. Begitu juga sebaliknya, apabila memang telah berjodoh maka sejauh apapun jaraknya bahkan tidak mengenal sekalipun, Allah selalu mempunyai cara yang sempurna untuk bisa mempertemukannya.

Jodoh tidak akan pergi kemana, terdapat kisah menarik yang dapat kita ambil himahnya sebagaimana telah diabadikan di dalam Al-quran yakni dari kisah Nabi Yusuf Alaihisalam. Di dalam artikel ini Kita akan mencoba sedikit mengulas tentang kisah jodoh yang pasti bertemu dengan memetik hikmah dari satu kisah kehidupan Nabiyullah Yusuf Alaihisalam ini khususnya pada kehidupan percintaannya.

Ketika Ketaatan pada Allah menjadi Landasan Utama, Jodoh Pasti Bertemu

Ketika Ketaatan pada Allah menjadi Landasan Utama, Jodoh Pasti Bertemu
Gambar via: hipwee.com

“Dan wanita (zulaikha) yang yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata ‘Marilah kesini, ‘Yusuf berkata, ‘Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik, Sesungguhnya orang – orang zalim tiada akan beruntung.” (Q.S : Yusuf : 30)

Sejarah menuturkan bahwa Nabi Yusuf Alaihisalam merupakan seorang pemuda yang memilki paras yang sangat tampan. Bahkan atas izin Allah ketampanan beliau ini sangat banyak mempesona kaum wanita. Salah satunya ialah istri dari sang majikannya sendiri yang bernama Zulaikha sangat terpesona akan ketampanan dari Nabi Yusuf alaihisalam.

Para ulama ahli tafsir menyebutkan bahwa usia Nabi Yusuf alaihisalam ketika masih tinggal di istana berkisar antara 20 sampai 25 tahun. Apabila kita tilik dari usia beliau alaihisalam, dapat kita bayangkan bagaimana gejolak syahwat seorang pemuda kala usia tersebut. Disaat usia tingginya gejolak syahwat, Nabi Yusuf alaihisalam justru menolaknya.

Padahal beliau alaihisalam ini berada di negeri asing yang mana status beliau ini hanya sebagai seorang budak yang diperjual belikan. Dimana status budak ini merupakan strata paling rendah dan rentan untuk melakukan kejahatan dalam masyarakat pada waktu itu.

Seorang Imam Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa, “Orang asing itu sukar untuk menghindarkan diri dari melakukan perbuatan jahat” , akan tetapi ternyata tidak bagia Nabiyullah Yusuf Alaihisalam, Beliau Alaihisalam dapat menolak ajakan dari seseorang yang sangat cantik zulaikha padahal di dalam istana tidak ada siapa-siapa selain mereka berdua. Tidak hanya itu, semua pintu pintu istana pun telah ditutup oleh Zulaikha. Sungguh luar biasa, Beliau alaihisalam mampu mencegah dirinya dari menerima ajakan maksiat oleh seorang Zulaikha yang pada waktu itu sangat cantik lagi menarik.

Kala itu Nabi Yusuf alaihisalam berkata “Aku berlindung kepada Allah”, dan Allahpun telah menjaga dirinya dari melakukan kemaksiatan, beliau alaihisalam lolos dari ujian keimanan tersebut.

Cinta itu tentang pilihan, dan Nabi Yusuf Alaihisalam lebih memilih ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, beliaua alaihisalam menerima resiko atas penolakannya terhadap ajakan majikannya. Kemudian singkat cerita, Nabi Yusuf aihisalam akhirnya dikurung dalam penjara.

Jodoh Pasti Bertemu, Allah Selalu Punya Cara yang Indah untuk Mempertemukannya

Jodoh Pasti Bertemu, Allah Selalu Punya Cara yang Indah untuk Menuntunnya
Gambar via: dailymotion.com

Waktu pun berlalu, kini tibalah saatnya untuk Nabi Yusuf alaihisalam bebas dari kurungannya dalam penjara istana. Ada banyak kisah menarik yang berawal dari di penjaranya Nabi Yusuf alaihisalam, mulai dari menafsirkan mimpi yang tidak dapat diartikan oleh orang-orang kepercayaan raja, kemudian dipercaya sebagai seorang bendaharawan istana hingga akhirnya menjadi sang raja untuk menggantikan suami Zulaikha setelah meninggal dunia.

Inilah yang dinamakan jodoh pasti bertemu. Nabi Yusuf alaihisalam pun akhirnya bertemu kembali dengan Zulaikha yang kali ini untuk menikah. Kisah pernihakannya memang tidak dimuat dalam Kitab suci Al Qur’an termasuk juga nama Zulaikha, akan tetapi melalui ulama ahli tafsir kita dapat mengetahuinya. Salah satunya ialah Imam ath-Thabari yang telah meriwayatkan dari Muhammad bin Ishaq menulis terdapat dialog yang romantis antara Nabi Yusuf alaihisalam dengan Zulaikha ketika mereka telah menikah.

“Bukankah kesempatan seperti ini lebih baik nan terhormat daripada pertemuan kita dulu saat engkau menggebu-gebu untuk melampiaskan hasrat nafsumu”.

Kemdian Zulaikha menjawabnya dengan jawaban yang diplomatis dan romantis,

“Wahai orang yang paling dipercaya, janganlah engkau menyudutkan diriku dengan ucapanmu itu, jujur dan akuilah saat kita bertemu dulu bahwa di matamu akupun terlihat cantik dan mempesona, hidup mapan dengan gelar kerajaan dan segalanya aku punya, tetapi ketika itu aku begitu tersiksa karena suamiku yang tak mau menjamahi perempuan manapun tidak terkecuali dengan diriku, lantas akupun mengakui dengan sepenuh hati akan karunia Allah yang diberikan atas ketampanan dan keperkasaan dirimu.”

Akhirnya Nabi Yusuf alaihisalam mendapati bahwa Ra’il (Zulaikha) ini masih perawan. Karena semenjak menikah, Zulaikha tidak pernah sekalipun di jamahi oleh sang raja Al-aziz. Nabi Yusuf dan Zulaikha akhirnya dikaruniai dua orang anak laki laki yang bernama Afra’im (Efraim) dan Misya (Manasye).

Jodoh pasti bertemu, kalau memang sudah Allah takdirkan berjodoh yakinlah bahwa suatu saat, cepat maupun lambat Allah akan mempertemukan melalui qodarnya. Pemahaman seperti ini menjadi sangat penting bagi kita, terlebih kepada mereka yang masih sendiri dan sedang dalam  masa-masa penantian.

Dapat  kita saksikan sendiri berapa laki-laki dan wanita yang telah mengorbankan ketaatannya kepada Allah subhanahu wa ta’ala, hanya karena cinta makhluk, takut kehilangan jodohnya, takut kalau jodohnya diambil orang dan seabrek alasan lainnya.

Akan tetapi dari kisah Nabi Yusuf alaihisalam telah mengajarkan kepada kita semua bagaimana seharusnya kita dalam mencintai. Tidak ada larangan terhadap kita untuk mencintai manusia lawan jenis, namun harus kita ingat bahwa cinta kita kepada manusia jangan sampai menodai cinta dan ketaatan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Jadikan selalu Allah yang pertama dan utama, Insya Allah kita akan bersua bahagia dengah jodoh yang Allah pertemukan dengan kita.

Beri Tanggapan