Cerita Nabi Isa Menurut Islam

Dalam bahasa Arab, nabi berarti “utusan” atau “pesan”. Dalam konteks agama Islam, nabi merujuk pada orang yang diutus oleh Allah SWT sebagai pembawa ajaran dan petunjuk-Nya kepada umat manusia. Nabi dalam Islam dianggap sebagai utusan Allah dan dipercayai sebagai manusia pilihan yang telah terpilih dan diutus oleh-Nya untuk menyampaikan wahyu dan ajaran-Nya kepada umat manusia.

Dalam Islam, Nabi-nabi yang terkenal meliputi Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad SAW. Masing-masing dari mereka dianggap sebagai utusan Allah SWT yang membawa ajaran dan petunjuk-Nya kepada manusia dalam kurun waktu yang berbeda-beda.

Kali ini, mari kita bahas lebih lanjut tentang Nabi Isa alaihissalam.

Kelahiran Nabi Isa

Menurut ajaran Islam, kelahiran Nabi Isa (Isa AS) adalah mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT. Nabi Isa dilahirkan dari seorang ibu yang bernama Maryam (atau Maria dalam bahasa Inggris), yang dalam Islam dianggap sebagai wanita yang suci dan terpilih oleh Allah untuk melahirkan seorang nabi.

Dalam Al-Quran, kisah kelahiran Nabi Isa diceritakan dalam Surah Maryam. Ketika Maryam masih seorang gadis, ia dikunjungi oleh malaikat Jibril (Gabriel) yang memberitahunya bahwa ia akan melahirkan seorang anak meskipun ia tidak memiliki suami. Malaikat Jibril juga memberitahu Maryam bahwa anak yang dilahirkannya akan menjadi seorang nabi dan memiliki mukjizat dari Allah SWT.

Maryam merasa kaget dan bingung dengan berita ini, tetapi akhirnya ia menerima takdir Allah dengan ikhlas. Kemudian, Maryam melahirkan Nabi Isa di bawah sebuah pohon kurma di luar kota Betlehem. Ini juga dianggap sebagai mukjizat, karena Maryam melahirkan Nabi Isa tanpa merasakan sakit bersalin sama sekali.

Setelah kelahiran Nabi Isa, Maryam membawa bayi tersebut kembali ke desanya dan dihadapkan pada tuduhan berzina. Namun, Nabi Isa membela ibunya dan memberitahu orang-orang bahwa ia adalah seorang nabi dan mukjizat dari Allah SWT. Kisah kelahiran Nabi Isa dan kehidupannya selanjutnya dianggap sebagai bagian penting dari sejarah agama Islam.

Mukjizat Nabi Isa

Bicara Saat Bayi

Dalam Al-Quran, kisah ini diceritakan dalam Surah Maryam. Setelah Maryam melahirkan Nabi Isa di bawah sebuah pohon kurma, ia kembali ke desanya dengan bayi tersebut. Ketika orang-orang desa melihat Maryam membawa bayi yang baru lahir, mereka menuduhnya berzina.

Namun, Nabi Isa tiba-tiba berbicara dan membela ibunya. Dalam Al-Quran, disebutkan bahwa Nabi Isa mengatakan: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah. Dia memberikan kepadaku Al-Kitab (Injil) dan menjadikan aku seorang nabi. Dan Dia menjadikan aku diberkati di mana saja aku berada dan Dia memerintahkan kepadaku shalat dan zakat selama aku hidup.” (Surah Maryam: 30-31)

Mukjizat berbicara sebagai seorang bayi ini dianggap sebagai bukti kebenaran dari kenabian Nabi Isa, dan sebagai tanda kekuasaan Allah SWT yang maha kuasa. Mukjizat ini juga menunjukkan bahwa Nabi Isa memiliki kedudukan yang istimewa dalam ajaran Islam, sebagai salah satu dari lima rasul ulul azmi (rasul yang memiliki keteguhan dan kesabaran yang luar biasa dalam menyampaikan ajaran Allah SWT).

Menyembuhkan Orang Buta

Salah satu kisah terkenal adalah ketika Nabi Isa AS menyembuhkan seorang lelaki yang buta sejak lahir. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, disebutkan bahwa pada suatu hari, Nabi Isa AS melewati seorang lelaki yang buta sejak lahir. Nabi Isa AS merasa iba dan kemudian menyembuhkan lelaki tersebut dengan seizin Allah SWT.

Nabi Isa AS mengusap tanah, kemudian meniupkan udara ke tangannya, dan menaruh tangan itu di atas mata lelaki tersebut. Setelah itu, lelaki tersebut mendapatkan penglihatan yang jernih. Orang-orang yang menyaksikan keajaiban ini tercengang dan memuji Allah SWT serta keagungan Nabi Isa AS sebagai seorang nabi dan rasul.

Kisah ini menunjukkan kehebatan kekuasaan Allah SWT dan bukti nyata atas mukjizat Nabi Isa AS yang dapat menyembuhkan orang sakit dengan seizin Allah. Hal ini juga mengajarkan pentingnya kebaikan hati dan empati terhadap sesama manusia, serta peran penting nabi dan rasul dalam membimbing manusia menuju jalan yang benar.

Membuat Burung dari Tanah

Kisah ini berasal dari sebuah hadis yang disebutkan dalam kitab-kitab hadis seperti Sahih Bukhari dan Sahih Muslim. Hadis ini menceritakan bahwa suatu ketika, Nabi Isa AS melihat seorang anak kecil yang sedang bermain di tepi sungai. Anak tersebut mengambil beberapa gumpalan tanah dan membentuknya seperti burung. Nabi Isa AS yang melihat adegan tersebut kemudian berkata kepada anak itu, “Apakah saya memungkinkan untuk membuat burung itu hidup?” Anak itu menjawab, “Ya, jika Allah menghendaki, pasti burung itu akan hidup.”

Lalu Nabi Isa AS mengambil burung tersebut dan meniupinya tiga kali. Setelah itu, burung tersebut menjadi hidup dan terbang dengan sayapnya. Orang-orang yang menyaksikan kejadian ini pun tercengang dan kagum dengan mukjizat yang ditunjukkan oleh Nabi Isa AS. Kisah ini menggambarkan kehebatan dan keajaiban yang dimiliki oleh seorang nabi dan rasul, serta kekuasaan Allah SWT yang tak terbatas dalam menciptakan makhluk hidup dari tanah.

Membangkitkan Orang Mati

Salah satu kisah yang paling terkenal dalam Islam adalah kisah Nabi Isa AS membangkitkan seorang lelaki bernama Uzair. Uzair adalah seorang ahli Kitab yang terkenal dan dihormati di zaman Nabi Isa AS. Suatu hari, Uzair meninggal dunia dan dimakamkan di suatu tempat. Beberapa waktu kemudian, Nabi Isa AS melintasi makam Uzair dan merasa kasihan karena melihat jenazah yang telah membusuk.

Kemudian, Nabi Isa AS memanggil jenazah Uzair dan meminta Allah SWT untuk menghidupkannya kembali. Allah SWT mengabulkan doa Nabi Isa AS, dan Uzair bangkit kembali hidup. Namun, Uzair tidak ingat bahwa ia telah meninggal dan kembali hidup, sehingga ia sangat terkejut ketika melihat orang-orang yang sebelumnya telah menguburkan dirinya.

Kisah ini menunjukkan kekuasaan Allah SWT dan mukjizat Nabi Isa AS dalam membangkitkan orang mati. Mukjizat ini merupakan bukti atas kebenaran ajarannya dan peran Nabi Isa AS sebagai utusan Allah SWT. Dalam Islam, kisah ini juga mengajarkan tentang kehidupan akhirat dan pentingnya persiapan untuk menghadapi kehidupan setelah kematian.

Mengetahui Isi Hati Manusia

Dalam literatur Islam, ada pula beberapa riwayat yang menceritakan kejadian ketika Nabi Isa AS mengetahui isi hati seseorang. Misalnya, ada riwayat bahwa suatu ketika Nabi Isa AS bertemu dengan seorang laki-laki yang sedang menanam pohon kurma. Nabi Isa AS meminta beberapa buah kurma dari pohon itu, tetapi laki-laki tersebut menolak memberikannya. Nabi Isa AS kemudian mengatakan bahwa ia melihat dalam hati laki-laki tersebut, dan mengetahui bahwa laki-laki tersebut tidak akan makan buah kurma itu sendiri, melainkan menjualnya untuk keuntungan pribadi. Laki-laki itu pun kaget dan menyesali perbuatannya.

Kisah ini menunjukkan kemampuan Nabi Isa AS untuk memahami isi hati manusia, dan bagaimana hal ini dapat digunakan untuk membimbing manusia menuju jalan yang benar. Mukjizat ini juga menjadi bukti atas kebenaran ajaran Nabi Isa AS sebagai utusan Allah SWT.

Dakwah Nabi Isa

Nabi Isa (Isa AS) adalah seorang nabi dan rasul Allah SWT yang diberi tugas untuk menyampaikan dakwah kepada umat manusia. Dakwah yang disampaikan oleh Nabi Isa pada dasarnya sama dengan dakwah para nabi sebelumnya, yaitu mengajak manusia untuk beriman dan beramal saleh.

Beberapa dakwah yang disampaikan oleh Nabi Isa dalam ajaran Islam antara lain:

  1. Dakwah tentang tauhid atau keyakinan kepada Allah SWT yang tunggal, yang harus diutamakan di atas segala-galanya.
  2. Dakwah tentang keadilan dan kebaikan, serta memperjuangkan hak-hak manusia yang lemah.
  3. Dakwah tentang pentingnya berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
  4. Dakwah tentang pentingnya menjaga hubungan baik dengan Allah SWT dan sesama manusia.
  5. Dakwah tentang keutamaan kesabaran dan keteguhan dalam menghadapi cobaan dan ujian dalam hidup.
  6. Dakwah tentang menjauhi dosa dan kesalahan serta memperjuangkan kebenaran.

Selain itu, Nabi Isa juga menyampaikan ajaran-ajaran moral dan spiritual yang mengajak manusia untuk berakhlak mulia, berbuat baik pada sesama, serta menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh.

Dalam Islam, Nabi Isa dianggap sebagai nabi yang mengajarkan Injil, yang dianggap sebagai salah satu kitab suci dari Allah SWT. Namun, Islam tidak mengakui doktrin inkarnasi atau keyakinan bahwa Tuhan menjadi manusia dalam diri Nabi Isa. Oleh karena itu, dakwah Nabi Isa dalam Islam menekankan pentingnya tauhid dan menjauhi keyakinan yang bertentangan dengan tauhid.

Secara keseluruhan, dakwah Nabi Isa dalam ajaran Islam mengajak manusia untuk beriman dan beramal saleh, serta mengutamakan hubungan dengan Allah SWT dan sesama manusia.

Kisah Penyaliban Nabi Isa Menurut Islam

Dalam ajaran Islam, Nabi Isa tidak benar-benar disalib. .Dalam Surah An-Nisa’ ayat 157-158, Allah SWT berfirman:

“Dan mereka (orang Yahudi) berkata: ‘Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa bin Maryam, Rasul Allah.’ Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi disamakan Allah baginya. Dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang dia, benar-benar dalam keragu-raguan tentang (pembunuhan) Isa, mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang dia kecuali mengikuti persangkaan belaka. Mereka tidak yakin (bahwa yang mereka lakukan) itu benar.”

Jadi, dalam ajaran Islam, Nabi Isa tidak disalib atau dibunuh, melainkan Allah SWT mengangkatnya ke langit. Keyakinan bahwa Nabi Isa disalib adalah ajaran agama Kristen, yang memandang salib sebagai simbol keselamatan dan penebusan dosa. Namun, ajaran ini tidak diterima dalam agama Islam.

Keberadaan Nabi Isa Saat Ini

Menurut ajaran Islam, Nabi Isa (Isa AS) saat ini tidak berada di dunia, melainkan telah diangkat ke langit oleh Allah SWT setelah percobaan pembunuhan oleh orang-orang Yahudi. Selain itu, dalam hadis disebutkan bahwa Nabi Isa akan kembali ke dunia pada akhir zaman untuk memimpin umat manusia dan memerangi Dajjal, yang dipercayai sebagai tokoh fitnah terbesar sebelum kiamat.

Dalam ajaran Islam, Nabi Isa saat ini berada di langit dan akan kembali ke dunia pada akhir zaman. Namun, tidak ada informasi lebih lanjut mengenai keberadaan atau lokasi pasti Nabi Isa saat ini.

Turunnya Nabi Isa Pada Akhir Zaman

Menurut ajaran Islam, Nabi Isa akan turun kembali ke bumi pada akhir zaman. Hal ini sekaligus menjadi salah satu tanda-tanda besar terjadinya kiamat.

Turunnya Nabi Isa dipercayai akan terjadi di suatu tempat di timur laut Damaskus, dekat menara putih (minaret) di sebuah masjid yang dikenal sebagai Masjid Umayyah. Kemudian, Nabi Isa akan bergabung dengan Imam Mahdi, seorang pemimpin muslim yang akan muncul sebelum kedatangan Nabi Isa. Lalu, keduanya akan bersama-sama memerangi Dajjal atau anti-kristus, yang dipercayai sebagai fitnah terbesar sebelum kiamat.

Dalam hadis, disebutkan bahwa Nabi Isa akan turun dengan mengenakan pakaian warna kuning atau hijau dan tangannya berada di bahu dua malaikat. Selanjutnya, Nabi Isa akan memimpin umat Islam dalam salat dan memerangi kekufuran dan kejahatan yang terjadi di bumi. Meski begitu, ajaran Islam tidak memberikan informasi lebih lanjut mengenai kapan tepatnya turunnya Nabi Isa akan terjadi, dan hal ini hanya diketahui oleh Allah SWT.