Cara Mengqadha Shalat

Salat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang sudah baligh dan berakal sehat. Setiap muslim wajib melaksanakan salat lima waktu, yakni isya, subuh, dzuhur, asar, dan maghrib.

Dalam praktiknya, seseorang mungkin saja melewatkan salat pada waktunya karena suatu hal yang tidak bisa dihindari. Mungkin juga itu terjadi karena kebiasaan menunda-nunda salat.  Jika demikian, maka ia harus meng-qadha salat tersebut pada waktu yang lain.

Syarat Mengqadha Salat

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar seseorang dianggap wajib meng-qadha salat yang terlewat, yaitu:

  1. Sehat jasmani dan rohani
  2. Mengetahui bahwa salat tersebut telah wajib untuk dikerjakan
  3. Tidak terhalang oleh waktu atau kondisi yang memang menghalangi seseorang untuk menunaikan salat pada waktunya
  4. Tidak melalaikan salat secara sengaja

Jika seseorang tidak bisa meng-qadha salat karena sudah ada waktu yang cukup lama yang berlalu, atau karena memiliki penyakit yang membuatnya tidak bisa meng-qadha salat, maka dia bisa membayar fidyah sebagai ganti dari salat yang terlewat. Namun, membayar fidyah hanya bisa dilakukan jika memenuhi kriteria-kriteria tertentu dan harus dikonsultasikan dengan ulama atau orang yang berpengalaman dalam hal ini.

Perlu diingat bahwa membayar fidyah untuk salat yang terlewat hanya berlaku jika seseorang benar-benar tidak dapat meng-qadha salat tersebut, dan hanya dapat dilakukan dengan persetujuan dari ahli agama atau ulama yang terpercaya.

Namun, sebaiknya setiap muslim berusaha untuk selalu meng-qadha salat yang terlewat pada waktu yang tepat. Dengan demikian, tidak perlu membayar fidyah dan bisa memenuhi kewajiban salat dengan benar.

Cara Mengqadha Salat

Berikut ini adalah tata cara meng-qadha salat yang perlu diketahui.

1. Kapan Waktu Qadha Salat Dilakukan

Dari segi waktu, pada dasarnya meng-qadha salat harus dilakukan segera ketika teringat dari lupa atau tersadar dari hilang akalnya. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam yang artinya, “Barangsiapa yang terlewat shalat karena tidur atau karena lupa, maka ia wajib shalat ketika ingat.” (HR. Al Bazzar 13/21, shahih)

Qadha salat atau meng-qadha salat dilakukan pada waktu yang lain setelah waktu salat tersebut lewat. Misalnya, jika seseorang melewatkan salat dzuhur, maka qadha salatnya dilakukan pada waktu lain setelah dzuhur dan sebelum masuk waktu ashar. Misalnya lagi, ketika seseorang baru teringat bahwa ia telah melewatkan salat, atau baru terbangun dari tidur sedangkan waktu salat sudah terlewat, maka yang harus ia lakukan adalah segera berwudhu dan salat.

Penting untuk diingat bahwa waktu untuk meng-qadha salat tidak dibatasi pada waktu tertentu saja. Sebaiknya, qadha salat dilakukan secepatnya setelah waktu salat yang terlewat, sehingga tidak menumpuk dan semakin sulit untuk diingat.

Jika seseorang memiliki salat yang terlewat selama beberapa hari atau bahkan beberapa minggu, maka dia harus segera meng-qadha salat tersebut. Namun, jika salat tersebut terlewat selama beberapa tahun, maka dia harus segera meng-qadha salat tersebut dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Karena qadha salat adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim, maka sebaiknya kita berusaha untuk mengganti salat yang terlewat secepat mungkin agar tidak menumpuk dan semakin sulit untuk diingat.

2. Jika Salat yang Terlewat Lebih dari Satu

Jika salat yang terlewat lebih dari satu, maka cara meng-qadha salat tersebut dilakukan secara bertahap dan teratur. Sebaiknya, ia mengganti salat yang terlewat dari yang terlama terlebih dahulu. Lalu, setiap harinya ia berusaha untuk meng-qadha minimal satu atau dua salat yang terlewat.

Penting untuk diingat bahwa meng-qadha salat yang terlewat tidak boleh ditunda-tunda dan harus segera dilakukan. Jika terdapat beberapa salat yang terlewat dalam satu waktu, maka sebaiknya seseorang menggantinya secara berurutan sesuai dengan urutan waktu salat yang terlewat tersebut.

Jika salat yang terlewat terlalu banyak dan sulit untuk dihitung, maka seseorang bisa mengestimasikan jumlah salat yang terlewat dan mencoba untuk meng-qadha salat tersebut sesuai dengan estimasi tersebut. Namun, penting untuk berusaha sebaik mungkin agar estimasi tersebut sesuai dengan jumlah salat yang terlewat sebenarnya.

Ingatlah bahwa meng-qadha salat adalah sebuah kewajiban dan tanggung jawab kita sebagai muslim. Oleh karena itu, kita harus berusaha untuk mengganti salat yang terlewat secara bertahap dan teratur, serta memohon ampunan kepada Allah SWT agar diberikan kemudahan dalam melaksanakan kewajiban tersebut.

3. Niat Qadha Salat

Semua amalan ibadah harus didahului dengan niat yang bersih dan sungguh-sungguh. Termasuk saat seseorang hendak mengganti salat yang terlewat, ia harus berniat sebelum memulai salat. Niat perlu dilakukan dengan hati yang tulus dan ikhlas sebagai bentuk pemenuhan kewajiban agama.

Sebenarnya tidak ada lafal niat khusus yang perlu diucapkan dalam meng-qadha salat. Niat adalah perbuatan hati, tidak perlu dilafalkan. Namun sebagai contoh, niat qadha salat yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:

“أصلي ركعتين (atau sesuai jumlah rakaat yang terlewat) لله تعالى قضاءً لصلاة (sebutkan jenis salat yang akan di-qadha), ركعتين (atau jumlah rakaat yang terlewat) مقامي طهوراً لله تعالى”

Artinya: “Saya berniat untuk melaksanakan (sebutkan jumlah rakaat) rakaat salat qadha untuk Allah SWT, untuk mengganti salat (sebutkan jenis salat yang terlewat), (sebutkan jumlah rakaat) rakaat, sebagai bentuk penyucian diri untuk Allah SWT.”

4. Gerakan dan Bacaan Qadha Salat

Setelah melakukan niat, cara meng-qadha salat yaitu dengan melakukan gerakan salat sesuai dengan jenis salat yang akan diganti. Adapun gerakan salat dan bacaan doa dalam qadha salat sama persis dengan salat yang dilakukan pada waktunya.

Dengan mengikuti tata cara salat lima waktu, maka untuk melakukan “qadha salat” atau meng-qadha salat yang telah terlewat meliputi gerakan dan bacaan sebagai berikut:

  • Niat untuk meng-qadha salat yang terlewat. Niat harus diucapkan di dalam hati.
  • Mengikuti gerakan dan rukun salat seperti biasa, yaitu membaca takbiratul ihram, membaca Al-Fatihah dan surah pendek, melakukan ruku’, bangkit dari ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan membaca tasyahud dan salam.
  • Setelah selesai melakukan salat, membaca doa yang biasa dibaca setelah salat.
  • Perlu diingat bahwa qadha salat harus dilakukan pada waktu yang lain setelah waktu salat tersebut lewat. Misalnya, jika salat dzuhur terlewat, maka qadha salatnya harus dilakukan pada waktu lain setelah dzuhur dan sebelum masuk waktu ashar.
  • Perlu diingat pula bahwa seseorang wajib menyucikan diri sebelum salat yaitu dengan cara berwudu.

Sebaiknya, dilakukan secara teratur dan dengan niat yang tulus untuk menunaikan kewajiban. Jangan menunda-nunda untuk melaksanakan qadha salat karena semakin lama ditunda, semakin sulit untuk mengingat jumlah salat yang terlewat.

Catatan

Penting untuk diingat bahwa meng-qadha salat bukan berarti kita bisa dengan mudah mengabaikan salat yang terlewat. Sebaiknya, kita berusaha untuk melaksanakan salat tepat waktu dan tidak melewatkan salat dengan sengaja atau tanpa alasan yang jelas. Jika kita memang terpaksa melewatkan salat karena suatu hal, maka segera meng-qadha salat tersebut pada waktu yang lain dengan niat yang tulus dan berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut di masa depan.