Memilih Jodoh Idaman: Langkah-langkah Menuju Pernikahan yang Berkah

Terikatnya hubungan cinta antara dua individu dalam ikatan pernikahan merupakan suatu hal yang sangat dijunjung tinggi dalam ajaran Islam yang mulia ini.

Bahkan, kita dianjurkan untuk menghadapinya dengan serius dan dilarang menganggapnya sebagai bahan lelucon atau main-main.

Memilih Jodoh Idaman

Memilih jodoh merupakan keputusan penting dalam kehidupan seorang Muslim. Dalam Islam, terdapat panduan dan prinsip yang harus dipertimbangkan dalam proses memilih jodoh.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

ثلاث جدهن جد وهزلهن جد: النكاح والطلاق والرجعة

“Tiga hal yang seriusnya dianggap benar-benar serius dan bercandanya dianggap serius: nikah, cerai dan ruju.’” (Diriwayatkan oleh Al Arba’ah kecuali An Nasa’i. Dihasankan oleh Al Albani dalam Ash Shahihah)

Setiap muslim yang ingin beruntung dunia akhirat hendaknya mengidam-idamkan sosok suami dan istri dengan kriteria sebagai berikut:

1. Taat kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya

Berikut merupakan aspek yang paling inti di antara berbagai kriteria lainnya. Oleh karena itu, saat mencari pasangan hidup yang ideal, paling tidak satu syarat ini haruslah terpenuhi.

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

“Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian adalah yang paling bertaqwa.” (QS. Al Hujurat: 13)

Taqwa adalah tentang menjaga diri dari hukuman/azab Allah Ta’ala dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Oleh karena itu, seorang Muslim seharusnya berusaha untuk menemukan pasangan yang sangat berharga di mata Allah, yaitu seseorang yang taat pada prinsip-prinsip agama.

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam juga menganjurkan agar memilih seorang istri yang memiliki keyakinan agama yang baik.

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تُنْكَحُ المَرْأَةُ لأرْبَعٍ: لِمالِها ولِحَسَبِها وجَمالِها ولِدِينِها، فاظْفَرْ بذاتِ الدِّينِ، تَرِبَتْ يَداكَ

“Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita yang bagus agamanya (keislamannya). Kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.” (HR. Bukhari no.5090, Muslim no.1466).

Dari Abu Hatim Al Muzanni radhiallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

إذا جاءَكم مَن ترضَونَ دينَه وخُلقَه فأنكِحوهُ ، إلَّا تفعلوا تَكن فتنةٌ في الأرضِ وفسادٌ

“Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah dan kerusakan di muka bumi” (HR. Tirmidzi no.1085. Al Albani berkata dalam Shahih At Tirmidzi bahwa hadits ini hasan lighairihi).

Oleh sebab itu, Pilihan pasangan hidup yang bijak adalah memilih seseorang yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang agama.

Hal ini karena tanda dari karunia Allah kepada seseorang adalah memiliki pemahaman yang kokoh mengenai agama. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mencari calon pasangan yang memiliki kebijaksanaan dalam bidang agama.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين

“Orang yang dikehendaki oleh Allah untuk mendapat kebaikan akan dipahamkan terhadap ilmu agama.” (HR. Bukhari-Muslim)

2. Sekufu (Al Kafa’ah)

Sekufu atau al kafa’ah, dalam arti kata, merujuk pada kesetaraan dalam posisi, agama, keturunan, rumah tangga, dan lain sebagainya (Lisaanul Arab, Ibnu Manzhur).

Secara syariat, al kafa’ah, menurut mayoritas ulama, mengacu pada kesetaraan dalam agama, keturunan, kemerdekaan, dan pekerjaan (Dikutip dari Panduan Lengkap Nikah, hal. 175).

Dengan kata lain, hal ini menggambarkan kesetaraan dalam agama dan status sosial. Terdapat banyak bukti yang menunjukkan pentingnya anjuran ini. Diantaranya sebagai berikut;

الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ

“Wanita-wanita yang keji untuk laki-laki yang keji. Dan laki-laki yang keji untuk wanita-wanita yang keji pula. Wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik. Dan laki-laki yang baik untuk wanita-wanita yang baik pula.” (QS. An Nur: 26)

Al Bukhari pun dalam kitab shahihnya membuat Bab Al Akfaa fid Diin (Sekufu dalam agama) kemudian di dalamnya terdapat hadits,

تنكح المرأة لأربع: لمالها ولحسبها وجمالها ولدينها، فاظفر بذات الدين تربت يداك

“Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih karena agamanya (keislamannya), sebab kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.” (HR. Bukhari-Muslim)

3. Menyenangkan Jika Dipandang

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dalam hadits yang telah disebutkan, memberikan izin kepada kita untuk menggunakan aspek fisik sebagai salah satu faktor dalam memilih pasangan yang ideal.

Kecantikan atau ketampanan wajah, serta daya tarik fisik lainnya dari calon pasangan hidup kita, memiliki peran penting dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Oleh karena itu, mempertimbangkan faktor ini sejalan dengan tujuan pernikahan, yaitu menciptakan kedamaian dalam hati.

Hal Ini sebagaimana firman Allah Swt dan Hadits dibawah ini;

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجاً لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا

“Dan di antara tanda kekuasaan Allah ialah Ia menciptakan bagimu istri-istri dari jenismu sendiri agar kamu merasa tenteram denganya.” (QS. Ar Ruum: 21)

Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menyebutkan 4 ciri wanita sholihah yang salah satunya,

وان نظر إليها سرته

“Jika memandangnya, membuat suami senang.” (HR. Abu Dawud. Al Hakim berkata bahwa sanad hadits ini shahih)

أنظرت إليها قال لا قال فاذهب فانظر إليها فإن في أعين الأنصار شيئا

“Sudahkah engkau melihatnya?” Sahabat tersebut berkata, “Belum.” Beliau lalu bersabda, “Pergilah kepadanya dan lihatlah ia, sebab pada mata orang-orang Anshar terdapat sesuatu.” (HR. Muslim)

Oleh sebab itu, dalam Islam, terdapat konsep nazhor yang mengharuskan kita untuk memperhatikan calon wanita yang akan dinikahi. Hal ini bertujuan agar pria dapat menilai calon wanita dari segi penampilan mereka, sebagaimana hadits diatas.

4. Subur (mampu menghasilkan keturunan)

Salah satu manfaat yang terkandung dalam pernikahan adalah untuk melanjutkan garis keturunan dan meningkatkan jumlah umat Muslim serta memperkuat kehormatan mereka.

Pernikahan diharapkan menghasilkan keturunan Muslim yang akan menjadi individu yang saleh dan menyebarkan ajaran Islam. Oleh karena itu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan untuk memilih pasangan hidup yang memiliki kesuburan yang baik.

تزوجوا الودود الولود فاني مكاثر بكم الأمم

“Nikahilah wanita yang penyayang dan subur! Karena aku berbangga dengan banyaknya ummatku.” (HR. An Nasa’I, Abu Dawud. Dihasankan oleh Al Albani dalam Misykatul Mashabih

Tips sebelum Memilih Pasangan

Dalam proses memilih pasangan idaman, penting untuk menggunakan akal sehat dan mendengarkan nasehat yang bijak. Berikut adalah penjelasan mengenai poin ini:

Evaluasi rasional

Selama proses memilih pasangan, gunakan akal sehat dalam mengevaluasi calon pasangan. Jangan terjebak dalam perasaan semata, tetapi pertimbangkan secara rasional apakah pasangan tersebut sesuai dengan kriteria dan harapan Anda.

Pertimbangkan saran dari orang terdekat dan Alim ulama’

Dapatkan perspektif dari orang-orang dan alim Ulama seperti keluarga, kyai, orang sholeh yang memiliki pengalaman dan pandangan yang berharga. Dengarkan nasehat mereka dengan terbuka, tetapi akhirnya, keputusan tetap ada pada Anda.

Waspadai tanda-tanda peringatan

Jika ada tanda-tanda peringatan atau ketidaksesuaian yang signifikan antara Anda dan calon pasangan, perhatikan dan jangan abaikan. Contohnya, sikap yang tidak pantas, perbedaan nilai-nilai fundamental, atau ketidakcocokan yang terus-menerus dalam hubungan.

Mengenali keterbatasan dan kesalahan diri sendiri

Sadari bahwa Anda juga memiliki keterbatasan dan kesalahan. Jangan mengharapkan pasangan yang sempurna, tetapi carilah seseorang yang dapat menerima Anda apa adanya dan bersedia bekerja sama dalam mengatasi tantangan bersama.

Berdoa untuk petunjuk

Sertakan doa dalam proses memilih pasangan idaman Anda. Memohon petunjuk Allah dapat memberikan kebijaksanaan dan arahan yang Anda butuhkan dalam mengambil keputusan yang tepat.

Mengambil waktu yang cukup

Jangan terburu-buru dalam memilih pasangan hidup. Berikan diri Anda waktu yang cukup untuk mengenal calon pasangan dengan baik sebelum mengambil keputusan yang serius. Jangan terjebak dalam tekanan atau pengaruh luar yang dapat mengaburkan penilaian Anda.

Menggunakan akal sehat dan mendengarkan nasehat yang bijak membantu Anda mengambil keputusan yang tepat dalam memilih pasangan idaman. Ini adalah langkah penting untuk menciptakan hubungan yang sehat, harmonis, dan berkelanjutan dalam hidup Anda.