Cara Sholat Taubat: Memperbaiki Diri dan Mendekatkan Diri kepada Allah SWT.

Tidak dapat disangkal bahwa setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan dan dosa. Ketika hal ini terjadi, agama Islam mendorong umatnya untuk segera bertaubat dan memohon pengampunan dari Allah, menyesali perbuatan buruk yang dilakukan, dan bertekad sungguh-sungguh untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Setiap hamba pasti pernah melakukan kesalahan Allah ‘Azza Wajalla dengan rahmat-Nya menunjukkan kepada kita semua, yaitu dengan membuka pintu tobat selebar-lebarnya. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda,

إنَّ اللَّهَ كَتَبَ كِتابًا قَبْلَ أنْ يَخْلُقَ الخَلْقَ: إنَّ رَحْمَتي سَبَقَتْ غَضَبِي، فَهو مَكْتُوبٌ عِنْدَهُ فَوْقَ العَرْشِ

Sesungguhnya Allah ‘Azza wajalla menetapkan satu ketetapan sebelum menciptakan makhluk yang berisi: sesungguhnya rahmat-Ku jauh melampaui kemurkaan-Ku. Dan itu tercatat di sisi-Nya di atas ‘arsy.” (HR. Bukhari no. 7554)

Pengertian Sholat Taubat

Sholat Taubat adalah sholat yang dilakukan sebagai bentuk penyesalan dan permohonan ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan oleh seorang Muslim.

Taubat sendiri memiliki makna kembali kepada Allah SWT dengan hati yang tulus, meninggalkan dosa, dan bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa mendatang.

Tata Cara Sholat Taubat

Sholat Taubat bukanlah sholat yang memiliki rukun dan syarat khusus seperti sholat fardhu.

Namun, pelaksanaannya mengikuti tata cara sholat yang umum, yaitu dengan melakukan gerakan-gerakan sholat, seperti ruku’, sujud, dan duduk di antara dua sujud.

Perbedaannya terletak pada niat dan penghayatan yang dilakukan saat melaksanakan sholat taubat.

  1. Berniat: “Ushalli Sunnatat Taubata Rak’ataini Lillahi Ta’ala”. Yang artinya, “Saya niat sholat sunah tobat dua rakaat karena Allah.” – Lalu, takbiratul ihram.
  2. Bacaan dan rokaat sebagaiman sholat sunah pada umumnya
  3. Membaca doa sholat taubat

Anjuran Sholat taubat

1. Dianjurkan untuk dikerjakan secara sendirian, bukan berjemaah.

Shalat taubat tidak termasuk jenis shalat yang disunnahkan untuk dikerjakan dengan cara berjamaah. Dan bertaubat itu juga bukan sesuatu yang harus dipamerkan, karena terkait dengan aib dan dosa yang pernah dilakukan oleh seseorang.

2. Membaca istigfar

Beristigfar setelahnya dengan lafaz-lafaz istigfar yang datang dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama atau dengan kalimat yang mudah baginya untuk diucapkan.

3. Tidak mengulangi dosa yang sama

Setelah bertaubat sangat dianjurkan untuk tidak melakukan dosa yang sama dan dianjurkan memperbanyak amal baik setelahnya

Doa Sholat Taubat

Dari beberapa sumber yang penulis dapat, berikut bacaan doa sholat taubat:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْم الَّذِي لَا إِلهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Arab latin:

Astaghfirullaahal’adziim, alladzii laa ilaaha illa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaiih

Artinya:

“Saya mohon kepada Allah Yang Maha Agung, Dzat yang tiada Tuhan melainkan hanya Dia Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri. Aku bertaubat kepada-Nya,”

Kemudian, dianjurkan juga membaca doa setelah sholat taubat yang berbunyi:

اللّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لآاِلهَ اِلَّااَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَناَ عَبْدُكَ وَأَناَ عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوْذُ بِكَ من شَرِّمَاصَنَعْتَ. اَبُوْءُلَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَي وَأَبُوْءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْلِي فَإِنَّهُ لاَيَغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلاَّ اَنْتَ

Arab latin:

Allaahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa ana’abduka wa ana’alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu a’uudzubika min syarri maa shana’tu. abuu ulaka bini’matika ‘alayya wa abuu u bidzanbi fahghfirlii fa innahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.

Artinya:

“Wahai Tuhan, Engkau adalah Tuhanku, tiada yang patut disembah melainkan hanya Engkau, Engkaulah yang menjadikan aku dan aku adalah hamba-Mu, dan aku dalam ketentuan dan janji-Mu yang Engkau limpahkan kepadaku dan aku mengakui dosaku, karena itulah ampunilah aku, sebab tidak ada yang dapat memberi ampunan melainkan Engkau wahai Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa yang telah aku perbuat.”

Kapan Sholat Taubat Dikerjakan?

Sholat taubat boleh dilakukan kapan saja, baik malam maupun siang, kecuali di waktu-waktu yang diharamkan. Bebarapa ulama mengatakan bahwa waktu paling utama untuk melaksanakan sholat taubat adalah pada 2/3 malam.

Merujuk pada sejumlah hadits, Allah SWT akan turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir dan mengabulkan permohonan hamba-Nya.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda,

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

Artinya:

“Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman, ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku-kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Ku-berikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Ku-ampuni.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dalam Kitab Shahih Muslim turut disebutkan,

أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ صَلاَةِ الْمَفْرُوْضَةِ، صَلاَةُ اللَّيْلِ

Artinya:

“Sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat yang dilakukan di malam hari.” (HR Muslim)

Makna dan Tujuan dari Sholat Taubat

Sholat Taubat memiliki makna dan tujuan yang penting dalam kehidupan seorang Muslim. Berikut adalah penjelasan mengenai makna dan tujuan sholat taubat:

Makna Sholat Taubat

Sholat Taubat memiliki makna kembali kepada Allah SWT dengan hati yang penuh penyesalan dan permohonan ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan.

Melalui sholat taubat, seseorang mengakui kesalahannya, merasa penyesalan yang mendalam, dan bertaubat dengan tulus kepada Allah. Makna taubat adalah memperbaiki diri, meninggalkan dosa, dan mengubah sikap serta perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran agama.

Tujuan Sholat Taubat

a. Memperbaiki hubungan dengan Allah

Sholat Taubat merupakan cara untuk memperbaiki hubungan antara hamba dengan Allah SWT. Dengan bertaubat, seseorang menunjukkan kesungguhan hati untuk kembali kepada-Nya, mengakui kesalahan, dan memohon ampunan.

Tujuan utama sholat taubat adalah untuk mendapatkan keberkahan dan rahmat Allah serta mendekatkan diri kepada-Nya.

b. Membersihkan diri dari dosa

Sholat Taubat merupakan sarana untuk membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah dilakukan. Dengan tulus bertaubat, seseorang mengharapkan ampunan Allah SWT dan berusaha menjauhkan diri dari dosa tersebut.

Sholat taubat menjadi bentuk penghapus dosa dan peluang untuk memperbaiki diri.

c. Memperbaiki diri

Sholat Taubat juga memiliki tujuan untuk memperbaiki diri secara moral dan spiritual. Dengan menghayati makna taubat, seseorang akan berusaha untuk tidak mengulangi dosa yang sama, meningkatkan kesadaran akan perbuatan yang baik, dan menguatkan tekad untuk menjalani kehidupan yang lebih taat dan benar di hadapan Allah SWT.

d. Mencapai ketenangan jiwa

Sholat Taubat dapat memberikan ketenangan jiwa dan kelegaan hati. Dengan merenungkan dosa-dosa yang telah dilakukan, melontarkan penyesalan, dan memohon ampunan, seseorang dapat merasa lega dan tenang dalam hatinya.

Sholat taubat membantu membebaskan diri dari beban dosa dan memperoleh kedamaian batin yang didambakan.

Sholat Taubat merupakan wujud pengabdian dan upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Melalui sholat taubat, seseorang berharap memperoleh ampunan-Nya, membersihkan diri dari dosa, dan meningkatkan kualitas spiritual serta moral dalam kehidupan sehari-hari.

Qur’an dan hadits

مَا مِنْ عَبْدٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا فَيُحْسِنُ الطُّهُورَ ، ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ ، ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلَّا غَفَرَ اللَّهُ لَهُ ، ثُمَّ قَرَأَ هَذِهِ الْآيَةَ : “وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ

Tidaklah seorang hamba melakukan dosa, kemudian bersuci dan salat dua rakaat, kemudian memohon ampun kepada Allah, kecuali Allah pasti akan mengampuni dosanya. Kemudian Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama membaca ayat,

وَالَّذِيْنَ اِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً اَوْ ظَلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللّٰهَ فَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْۗ وَمَنْ يَّغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا اللّٰهُ ۗ وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلٰى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ

Demikian (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, mereka (segera) mengingat Allah lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya. Siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Mereka pun tidak meneruskan apa yang mereka kerjakan (perbuatan dosa itu) sedangkan mereka mengetahui(nya).” (QS Ali Imran: 135).” (HR. Abu Dawud no. 1521)

Dalam hadis yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda,

مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ وُضُوءَهُ ثُمَّ قَامَ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ أَوْ أَرْبَعًا (شك أحد الرواة) يُحْسِنُ فِيهِمَا الذِّكْرَ وَالْخُشُوعَ ، ثُمَّ اسْتَغْفَرَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ ، غَفَرَ لَهُ

Barangsiapa berwudu dengan baik kemudian mengerjakan salat dua rakaat atau empat rakaat (perawi hadis ragu terhadap redaksi – komentar ini bukan bagian lafaz hadis) dengan memperbagus zikir dan khusyu, kemudian meminta ampunan kepada Allah, maka Allah akan mengampuninya.” (HR. Ahmad no. 26998)

Poin Penting dalam Sholat Taubat

Dalam melaksanakan Sholat Taubat, terdapat beberapa poin penting yang perlu diperhatikan. Berikut ini adalah beberapa poin penting dalam Sholat Taubat:

Keikhlasan dan Ketulusan Hati

Sholat Taubat harus dilakukan dengan keikhlasan dan ketulusan hati yang tinggi. Tidak hanya sekadar melakukan gerakan fisik, tetapi juga menjadikan hati dan pikiran fokus dalam bertaubat kepada Allah SWT.

Keikhlasan dan ketulusan hati akan memperkuat hubungan antara hamba dengan Allah serta memberikan makna yang mendalam dalam Sholat Taubat.

Memaafkan Diri Sendiri dan Mengampuni Orang Lain

Selain memohon ampunan kepada Allah SWT, Sholat Taubat juga melibatkan aspek memaafkan diri sendiri dan mengampuni orang lain.

Hal ini berarti kita harus mampu merelakan dan memaafkan kesalahan yang telah dilakukan, serta mengampuni kesalahan orang lain yang mungkin telah menimbulkan kerugian atau luka dalam hidup kita.

Memaafkan dan mengampuni adalah sikap yang penting dalam proses taubat yang sejati.

Berusaha Menghindari Godaan dan Dosa di Masa Depan

Sholat Taubat harus diikuti dengan upaya konkret untuk menghindari godaan dan dosa di masa depan. Setelah bertaubat, penting bagi seseorang untuk berkomitmen dalam menjauhkan diri dari perbuatan yang tidak baik.

Hal ini melibatkan upaya dalam meningkatkan kesadaran diri, menghindari lingkungan yang negatif, dan memperkuat ikatan dengan hal-hal yang memperkuat keimanan dan ketaqwaan.

Kontinuitas dalam Melaksanakan Sholat Taubat

Sholat Taubat tidak sekadar dilakukan sekali, tetapi harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Kontinuitas dalam melaksanakan Sholat Taubat akan membantu seseorang untuk terus memperbaiki diri, menjaga kebersihan spiritual, dan meningkatkan kualitas hidup.

Melakukan Sholat Taubat secara rutin akan membantu menjaga kesadaran dan keteladanan dalam menjalani kehidupan yang lebih baik.

Poin-poin penting ini menggarisbawahi pentingnya keikhlasan, pengampunan, upaya penghindaran dosa, dan kontinuitas dalam melaksanakan Sholat Taubat.

Dengan memperhatikan poin-poin ini, seseorang dapat lebih mendalam dan bermakna dalam menjalankan Sholat Taubat sebagai bentuk perbaikan diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Penutup

Mari kita renungkan pentingnya meraih ampunan Allah melalui ibadah yang penuh pengharapan ini. Dalam momen taubat, kita merasakan kesadaran akan dosa-dosa yang pernah dilakukan dan berkomitmen untuk memperbaiki diri.

Melalui shalat taubat yang dilakukan dengan tulus dan ikhlas, semoga kita dapat meraih keberkahan dan keampunan-Nya, serta menjadikan diri kita yang lebih baik di hadapan-Nya.

Mari kita terus mengamalkan tata cara shalat taubat sebagai wujud kesungguhan kita dalam memperbaiki hubungan spiritual dengan Allah, dan memohon agar Dia selalu membimbing dan mengampuni kita dalam setiap langkah kehidupan kita.