Nama-nama Neraka yang Disebutkan di dalam Al-Qur’an

Kebahagiaan seorang Muslim dalam surga adalah tujuan akhir yang dijanjikan oleh Allah bagi mereka yang beriman dan beramal shaleh. Surga merupakan tempat kebahagiaan yang luar biasa, di mana umat Muslim akan mendapatkan kenikmatan yang tiada tara.

Namun, sebagai kontras dengan kebahagiaan surga, Al-Qur’an juga menyebutkan beberapa nama neraka yang menggambarkan azab dan siksaan bagi orang-orang yang melanggar perintah Allah. Memahami konsep kebahagiaan surga dan kekhawatiran akan azab sangat penting dalam menjalankan agama dengan benar.

Oleh karena itu, tujuan artikel ini adalah untuk mengenalkan beberapa nama neraka yang terdapat dalam Al-Qur’an. Dalam artikel ini, kami akan membahas arti dan deskripsi dari beberapa nama neraka tersebut, sehingga pembaca dapat memahami lebih lanjut tentang konsep azab dan betapa pentingnya menjauhi dosa.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang konsep-konsep ini, diharapkan pembaca akan lebih termotivasi untuk menjalankan ajaran agama dengan baik dan menjauhi segala bentuk pelanggaran terhadap agama yang dapat mengakibatkan azab.

Al-Hawiyah

Nama “Al-Hawiyah” adalah salah satu nama yang digunakan dalam Al-Qur’an untuk menggambarkan neraka. Nama ini muncul dalam Surah Al-Qamar (48) yang menyebutkan,

Adapun orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, tempat kembalinya adalah (neraka) Hawiyah. Tahukah kamu apakah (neraka Hawiyah) itu? (Ia adalah) api yang sangat panas.”

Syekh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy, seorang ulama dan mufassir (ahli tafsir Al-Qur’an), memberikan penjelasan tentang nama Al-Hawiyah. Menurutnya, Al-Hawiyah adalah salah satu bagian dari neraka yang merupakan tempat kembali orang yang ringan timbangan kebaikannya.

Al-Ladzha

Al-Ladzha adalah salah satu nama neraka yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Meskipun nama ini tidak secara spesifik disebutkan dalam Al-Qur’an, namun ada ayat yang mengindikasikan penggunaan nama ini sebagai sebutan untuk neraka. Contohnya, dalam surat Al-Ma’arij (15-16),

Sekali-kali tidak! Sesungguhnya ia (neraka) itu adalah api yang bergejolak, yang mengelupaskan kulit kepala.

Syekh Al-Farahidy, seorang ahli tafsir Al-Qur’an, memberikan penjelasan mengenai Al-Ladzha. Menurut beliau, Al-Ladzha maksudnya adalah api yang menyala-nyala dan menyambar-nyambar.

Al-Huthamah

Al-Huthamah adalah salah satu nama neraka yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Terdapat ayat yang secara khusus menyebutkan nama ini, yaitu dalam Surah Al-Humazah, ayat 4-7:

Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam (neraka) Huthamah. Tahukah kamu apakah (neraka) Huthamah? (Ia adalah) api (azab) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) naik sampai ke hati.”

Al-Jahim

Nama “Al-Jahim” disebut sebanyak 23 kali dalam Al-Qur’an. Penyebutan ini menunjukkan pentingnya pemahaman akan sifat dan keadaan neraka ini.

Beberapa ayat dalam Al-Qur’an memberikan gambaran tentang sifat dan keadaan neraka Al-Jahim. Salah satunya adalah yang ada di dalam surat An-Naziat (37-41),

Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, sesungguhnya (neraka) Jahimlah tempat tinggal(nya). Adapun orang-orang yang takut pada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya, sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).”

Selain itu, ada juga di dalam surat Al-Muthaffifin (16-17),

Sesungguhnya mereka kemudian benar-benar masuk (neraka) Jahim. Lalu, dikatakan (kepada mereka), “Inilah (azab) yang selalu kamu dustakan.”

Jahannam

Dalam Al-Qur’an, terdapat penggunaan nama “Jahannam” untuk menyebut neraka. Nama ini digunakan untuk menggambarkan tempat siksaan dan azab yang ditujukan bagi orang-orang yang melakukan perbuatan jahat dan ingkar terhadap Allah.

Al-Qur’an menyebutkan nama ini sebanyak 70 kali, seperti yang tertulis di surat An-Naba’ (21-23),

Sesungguhnya (neraka) Jahanam itu (merupakan) tempat mengintai (bagi penjaga neraka), (dan) menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas. Mereka tinggal di sana dalam masa yang lama.”

Selain itu disebutkan juga dalam surat Al-Bayyinah (6),

Sesungguhnya orang-orang yang kufur dari golongan Ahlulkitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Mereka itulah seburuk-buruk makhluk.” (QS. Al-Bayyinah: 6)

Juga ada di dalam surat Al-Buruj (10),

Sesungguhnya, orang-orang yang menimpakan cobaan (siksa) terhadap mukmin laki-laki dan perempuan, lalu mereka tidak bertobat, mereka akan mendapat azab Jahanam dan mereka akan mendapat azab (neraka) yang membakar.”

Saqar

Dalam Al-Qur’an, neraka Saqar disebutkan dalam lebih dari empat ayat sebagai salah satu bentuk siksaan bagi orang-orang yang tidak melaksanakan shalat. Neraka ini digambarkan sebagai tempat yang sangat panas dan menyala dengan nyala api yang membara.

Di dalam surat Al-Muddattsir (25-29) disebutkan,

Ini tidak lain kecuali perkataan manusia.” Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar. Tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu? (Neraka Saqar itu) tidak meninggalkan (sedikit pun bagian jasmani) dan tidak membiarkan(nya luput dari siksaan). (Neraka Saqar itu) menghanguskan kulit manusia.”

Kemudian dilanjutkan di surat Al-Muddattsir (41-43)

“Tentang (keadaan) para pendurhaka, “Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar?” Mereka menjawab, “Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan salat.”

Neraka Saqar digambarkan sebagai tempat yang sangat mengerikan dan menyakitkan. Api yang ada di neraka ini begitu panas dan dahsyat sehingga sulit untuk dibayangkan. Neraka Saqar dikatakan memiliki nyala api yang membara.

Orang-orang yang terjerumus ke dalam neraka ini akan menderita siksaan yang sangat pedih, termasuk terbakar oleh api yang terus-menerus membakar dan menghanguskan tubuh mereka.

Sa’ir

Dalam Al-Quran, terdapat beberapa ayat yang menyebutkan nama neraka Sa’ir. Salah satu contohnya adalah di dalam surat Al-Insyiqaq (10-13),

Adapun orang yang catatannya diberikan dari belakang punggungnya, dia akan berteriak, ‘Celakalah aku!’ Dia akan memasuki (neraka) Sa‘ir (yang menyala-nyala). Sesungguhnya dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan keluarganya (yang sama-sama kafir).”

Ayat lain yang menyebutkan nama neraka Sa’ir juga dapat ditemukan dalam surat Al-Mulk (11),

Mereka mengakui dosanya (saat penyesalan tidak lagi bermanfaat). Maka, jauhlah (dari rahmat Allah) bagi para penghuni (neraka) Sa‘ir (yang menyala-nyala) itu.”

Sijjin

Sijjin adalah salah satu nama neraka yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Meskipun tidak banyak disebut, namun penyebutan ini memberikan petunjuk tentang keberadaan dan sifatnya. Sijjin disebutkan dalam Surah Al-Mutaffifin (7),

Jangan sekali-kali begitu! Sesungguhnya catatan orang yang durhaka benar-benar (tersimpan) dalam Sijjīn. Sijjīn adalah nama kitab yang mencatat segala perbuatan orang-orang yang durhaka. Tahukah engkau apakah Sijjīn itu? (Ia adalah) kitab yang berisi catatan (amal).

Sijjin dalam Islam dianggap sebagai tempat pencatatan perbuatan-perbuatan manusia yang buruk. Ini adalah tempat di mana tindakan-tindakan jahat dan dosa-dosa orang-orang yang durhaka dicatat sebagai konsekuensi dari perbuatan mereka.

Sijjin juga dianggap sebagai salah satu lapisan neraka, yang mungkin menjadi tempat bagi orang-orang yang telah melakukan dosa-dosa serius dan tidak bertaubat.

Karakteristik Sijjin tidak dijelaskan secara rinci dalam Al-Qur’an, namun neraka secara umum digambarkan sebagai tempat yang sangat mengerikan dan penuh dengan siksaan yang pedih.

Sebagai tempat pencatatan perbuatan buruk, Sijjin mungkin mengandung bukti atau catatan yang menunjukkan dosa-dosa dan kejahatan orang-orang yang berada di dalamnya.

Fungsi utama Sijjin adalah mencatat dan mengingatkan manusia tentang perbuatan buruk yang mereka lakukan, sebagai bentuk keadilan dan konsekuensi atas perbuatan mereka.