Mengapa Menuntut Ilmu Hendaknya dengan Niat?

Pendidikan memiliki peran penting dalam kehidupan kita. Melalui pendidikan, kita dapat memperoleh pengetahuan, ilmu. keterampilan, dan pemahaman yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan juga memberikan kesempatan untuk berkembang secara pribadi, meningkatkan kualitas hidup, dan berkontribusi positif kepada masyarakat.

Namun, dalam menuntut ilmu, penting bagi kita untuk memiliki niat yang benar. Bahaya dapat timbul jika seseorang memiliki niat yang salah atau tujuan yang tidak tepat dalam menuntut ilmu.

Penyalahgunaan pengetahuan, kesombongan, ketidakseimbangan hidup, dan ketidakmampuan mencapai potensi penuh adalah beberapa bahaya yang mungkin muncul.

Oleh karena itu, penting bagi setiap individu yang ingin menuntut ilmu untuk memiliki niat yang jujur, bertanggung jawab, dan bermakna.

Dengan niat yang benar, proses pembelajaran akan menjadi lebih bermakna, membangun karakter yang baik, dan memberikan manfaat positif bagi diri sendiri dan orang lain.

Pentingnya Niat yang Ikhlas dalam Menuntut Ilmu

Dalam agama Islam, pentingnya niat yang ikhlas dalam menuntut ilmu dijelaskan melalui beberapa kutipan hadis yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW. Salah satu hadis yang relevan adalah sebagai berikut:

إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ

Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menekankan pentingnya niat yang ikhlas dalam setiap amal perbuatan, termasuk dalam menuntut ilmu.

Niat yang ikhlas adalah niat yang semata-mata ditujukan kepada Allah SWT dan dilandaskan pada tujuan yang benar, yaitu untuk mencari ridha-Nya dan meningkatkan keimanan serta kebermanfaatan bagi diri sendiri dan umat.

Bahaya Salah Niat dalam Belajar

Salah satu kutipan hadis yang menyoroti konsekuensi dari salah niat dalam menuntut ilmu agama adalah sebagai berikut:

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ لاَ يَتَعَلَّمُهُ إِلاَّ لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Barangsiapa menuntut ilmu yang seharusnya diharapkan dengannya wajah Allah ‘Azza wa Jalla, namun dia justru mempelajarinya hanya untuk mendapatkan sedikit dari kenikmatan dunia, maka dia tidak akan mencium bau surga pada hari kiamat.” (HR. Ahmad, shahih)

Ada juga penjelasan tentang mencari ilmu ini menurut Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah. Berliau mengatakan,

من طلب العلمَ ابتغاء الآخرة أدركَها، ومن طلب العلمَ ابتغاء الدنيا فهي حظُّه منه

Barangsiapa mencari ilmu karena akhirat, maka dia akan mendapatkannya. Sedangkan barangsiapa mencari ilmu karena ingin mendapatkan dunia, maka dia hanya akan mendapat jatah dunianya saja.

Peran Niat dalam Mempelajari Ilmu

Niat adalah langkah pertama yang sangat penting dalam mempelajari ilmu agama. Berikut adalah beberapa alasan mengapa niat memiliki peran penting dalam proses pembelajaran:

  1. Motivasi: Niat yang benar akan memberikan motivasi yang kuat untuk belajar ilmu agama. Ketika seseorang memiliki niat yang kuat untuk mendapatkan kebenaran dan mendekatkan diri kepada Allah, mereka akan merasa terdorong untuk belajar dengan sungguh-sungguh.
  2. Konsistensi: Niat yang benar akan membantu seseorang tetap konsisten dalam belajar ilmu agama. Ketika niatnya kuat dan jelas, mereka akan tetap bersemangat bahkan dalam menghadapi kesulitan atau tantangan dalam proses pembelajaran.
  3. Orientasi yang benar: Niat yang benar akan membantu seseorang untuk menjaga fokus pada tujuan yang sebenarnya dalam mempelajari ilmu agama. Mereka akan lebih berorientasi pada mendapatkan kebenaran dan mengamalkan ilmu tersebut dengan baik, bukan sekadar mencari popularitas atau keuntungan duniawi.
  4. Keikhlasan: Niat yang benar akan memastikan bahwa seseorang belajar ilmu agama semata-mata untuk mencari keridhaan Allah, bukan untuk pujian atau pengakuan dari orang lain. Keikhlasan ini akan membantu dalam membangun hubungan yang lebih erat dengan Allah dan menguatkan ikatan spiritual.

Syirik Niat dan Bahayanya

Syirik dalam niat adalah tindakan menyekutukan Allah dalam niat dan tujuan kita. Ini adalah peringatan penting karena syirik adalah dosa yang paling besar dalam Islam dan dapat menghapus segala amal baik yang kita lakukan.

Seperti dalam sebuah hadis qudsi,

أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ مَنْ عَمِلَ عَمَلاً أَشْرَكَ فِيهِ مَعِى غَيْرِى تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ

Aku tidaklah butuh adanya persekutuan dalam bentuk apapun. Barangsiapa yang mengerjakan suatu amal dalam keadaan menyekutukan Aku dengan selain Aku, maka Aku akan meninggalkannya dan persekutuannya tersebut.” (HR. Muslim)

Jika jiwa seseorang terabaikan dan tidak terhubung dengan Allah, kebinasaan akan datang. Dalam keadaan tersebut, setan akan mengisi kekosongan tersebut dan membuka pintu menuju jalan kesesatan, yang pada akhirnya menghantarkannya ke jalan menuju neraka.

Sudah seharusnya kita mencari ilmu itu hanya mengharap ridha Allah saja. Sebagaimana disebutkan Sunan Ad-Darimi dari Ibrahim An-Nakha’i bahwa beliau berkata,

من ابتغى شيئًا من العلم يبتغي به وجه الله عز وجل، أتاه الله منه ما يكفيه

Barangsiapa yang mencari ilmu dalam rangka mengharap wajah Allah, maka Allah akan memberikan kecukupan ilmu baginya.

Pertolongan Allah dalam Menuntut Ilmu dengan Niat yang Ikhlas

Allah SWT, dengan kebijaksanaan-Nya, memberikan pemahaman yang mendalam kepada orang yang sungguh-sungguh ikhlas dalam menuntut ilmu.

Ketika seseorang memiliki niat yang tulus untuk mendapatkan ilmu dengan tujuan mengamalkannya dan mendekatkan diri kepada Allah, Allah akan membukakan pintu-pintu pemahaman yang lebih dalam baginya.

Allah SWT berfirman dalam Surat Az-Zumar Ayat 9,

أَمَّنْ هُوَ قَٰنِتٌ ءَانَآءَ ٱلَّيْلِ سَاجِدًا وَقَآئِمًا يَحْذَرُ ٱلْءَاخِرَةَ وَيَرْجُوا۟ رَحْمَةَ رَبِّهِۦ ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى ٱلَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ

“Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (Az-Zumar: 9)

Dalam konteks menuntut ilmu, ayat ini menunjukkan bahwa orang yang benar-benar ikhlas dalam pencarian ilmu akan diberikan pemahaman yang lebih mendalam. Mereka akan dapat memahami hakikat ilmu, menerapkannya dengan bijaksana, dan mengambil manfaat yang lebih luas darinya.

Pentingnya ikhlas

Ikhlas adalah kunci penting dalam menuntut ilmu karena itu merupakan hubungan yang kuat antara hati yang ikhlas, amal yang baik, dan pertolongan Allah.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa ikhlas sangat penting dalam menuntut ilmu:

  1. Mendapatkan Ridha Allah: Allah menyukai hamba-Nya yang memiliki niat yang tulus dalam menuntut ilmu untuk meningkatkan pemahaman dan mengamalkannya. Dengan ikhlas, seseorang mencari ilmu semata-mata karena Allah, bukan karena pujian atau penghargaan dari orang lain. Ini membawa keberkahan dan ridha Allah.
  2. Pemahaman yang Mendalam: Dengan niat yang ikhlas, seseorang akan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang ilmu yang mereka pelajari. Allah membantu orang yang sungguh-sungguh ikhlas dengan membukakan pintu-pintu pemahaman yang lebih luas.
  3. Keberhasilan dan Kegembiraan: Ketika seseorang menuntut ilmu dengan niat yang ikhlas, Allah memberikan pertolongan-Nya dalam bentuk petunjuk, kemudahan, dan keberhasilan. Mereka akan merasakan kegembiraan dalam pencarian ilmu dan pengamalan yang benar.

Ikhlas dalam menuntut ilmu tidak dapat diabaikan. Niat yang ikhlas membawa hubungan yang kokoh antara hati yang ikhlas, amal yang baik, dan pertolongan Allah.

Dengan niat yang tulus, seseorang dapat mendapatkan pemahaman yang mendalam, keberkahan dalam amal, dan pertolongan Allah dalam menuntut ilmu.